Selasa, 16 Februari 2016

Kamu Indah

Hai,
Bagaiamana rasanya ketika terbangun dari tidur, pada jendelamu kautemukan sepotong senja mengembara?
Bahwa langitnya indah, lalu kamu dibuat takjub terkesiama. Dan ia membuatmu mengerti; apa itu proyeksi.
Kamu pernahkah mendengar satu kejujuran kecil saja ,yang mungkin belum pernah kaudengar sebelumnya?
Bahwa kamu, bahkan lebih indah dari pantulan warna-warna memesona itu, lebih indah dari spektrum-spektrum warna pada pelangi.
Kamu jauh lebih membuatku takjub berkali-kali lipat, karena seluruhnya dirimu menakjubkan melebihi dari yang sanggup aku bayangkan.
Lihatlah, ketika senja dengan warnanya bisa lenyap dimakan almanak setiap petangnya.
 Tapi warna pada pesona wujudmu, tidak.  Masih nampak.
Ia masih menyeruak muncul, rapi berkeliaran dan kurekam dalam memori.
Dan lihatlah ketika selepas hujan, jembatan warna-warni pada semesta yang sering kausebut pelangi mengangkasa dengan begitu indahnya.
Lalu pada detik berikutnya, begitu matahari muncul dari balik mega-mega, keindahan itu menguap.
Tapi seseorang istimewa pada semesta yang sering kusebut kamu, tidak. Masih nampak.
Ia masih mengendap kuat, kokoh bersemayam dan kuabadikan dalam sepotong hati.
Maka, tidakkah kautahu bahwa dirimu jauh lebih indah dari apa yang sebelumnya kamu tahu?
Tidakkah kamu mengerti, bahwa pada sebagian hati kamu adalah alasan bagi jiwa yang kuat untuk tetap tersenyum setiap hari?
Mungkin bagimu, hidupmu biasa-biasa saja. Tapi bagi orang lain kamulah kehidupannya.
Jadi mengertilah, kamu indah.
 

SKETSA TANPA RUPA Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger