Jumat, 01 Agustus 2014

No Limit

Malam ini, adalah kata-kata yang retak
Delusi yang hampir sampai tapi tak pernah selesai
Malam ini, lidahku kelu lagi
Semua kata-kata hilang, faringku meradang
Malam ini, adalah bising rudal tanpa senapan
Memberangus hati tapi tak mati-mati
Malam ini, adalah aku yang punya nama
Tapi tidak semua menganggapku manusia
-Yogyakarta, 2 Agustus 2014. 1:30 WIB-


Teruntuk Kamu yang MahaHidup dan Menghidupi, yang membuat saya ada dan menjadikan saya keberadaan yang tidak pernah disia-siakan. Saya pernah membaca ini dalam sebuah tulisan, "Tuhan memberikan cintaNya untukmu lewat tangan-tangan lain." Dan malam ini, saya meyakini kalimat itu benar..
***
Sebelumnya, aku tidak pernah serumit ini. Bising suara ini sudah terlalu biasa dan aku sudah terbiasa menghadapinya. Hanya saja, jika tak ditambah dengan insomnia mungkin keadaannya akan berbeda. Aku sering mengatakan ke sejumlah orang bahwa aku spesies nocturnal, yang terjaga saat semua orang sedang terpejam pun sebaliknya. Aku sering kesulitan menemukan seseorang dengan jam tidur yang sama, minimal bisa kuajak berdiskusi barang sebentar soal beberapa hal untuk menghilangkan bosan. Hei, terjaga sendirian saat semua orang disekelilingmu sudah terlelap itu membosankan kan?
Tapi, malam ini, harus kuakui Tuhan MahaAsik. Seseorang tiba-tiba muncul dengan leluconnya yang konyol dan menghujaniku bertubi-tubi dengan lawakan. Tanpa kuminta, tanpa kujelaskan apa-apa.
Membuat seluruh bising itu lenyap tergantikan oleh tawa, membuatku berpikir bahwa mungkin Tuhan memang sengaja membuatnya insomnia. Ya, mungkin saja.
***
"Thanks God, for sending me someone who can make me laugh. Even, when he don't know that i was need a jokes."
-Chintaro-
2/08/14
2:00 WIB
Langit Senja
Yogyakarta

0 komentar:

 

SKETSA TANPA RUPA Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger