Minggu, 20 Maret 2016

Kamu Pasti Pernah Jatuh Cinta

Kamu pasti pernah jatuh cinta. Apa pun alasannya atau bahkan tanpa alasan sekali pun. Lalu menerka dan membayangkan wajah seseorang yang tiba-tiba menjadi sangat adiktif terhadap sel syaraf neuronmu, memutarnya berulang-ulang, sampai kamu mengingat di luar kepala apa-apa yang bisa jadi sudah dilupakan oleh banyak orang.
Kamu pasti pernah merasa tertekan dan tersudut di suatu keadaan. Bimbang dengan halusimu sendiri, mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan sama sekali, merasa gundah gulana setiap waktu dan hal lainnya yang sangat menguras waktu dan energimu.
Aku tidak paham jatuh cinta itu disebabkan oleh senyawa kimia jenis apa. Tapi yang jelas ketika merasakannya-kamu tahu-efeknya cukup luar biasa. Semacam psikotropika yang secara mekanik bekerja untuk membuat debar dadamu bergerak tak teratur. Bahkan lebih berbahaya lagi; bagai amonium yang dengan mudahnya membungkam seluruh tubuhmu hanya dalam hitungan detik.
Bagaimana jika kukatakan ada banyak cara agar setidaknya-jatuh cintamu-menjadi tak sebercanda itu? Lalu kamu mulai bertanya padaku “bagaimana?”
Baik, dengarkan aku baik-baik. Kamu duduk dan simaklah, mungkin tulisan ini akan sedikit membosankan bagimu. Tapi kau tahu, cara ini lumayan jitu.
1. Hatimu bukan robot. Dia tidak bisa dikendalikan. Tapi kamu bisa mengendalikan hatimu sendiri. Ketika rasa itu datang, sambut saja dengan sewajarnya. Sebab sesuatu yang katanya berlebihan akan berakhir tidak menyenangkan, kan?
2. Kamu bisa jatuh cinta dengan siapa pun, tapi kamu tidak bisa memilih kepada siapa hatimu akan berlabuh. Sehingga ketika kamu berpikir keras tentang kemustahilan yang membuatmu terus menerus mempertanyakan ‘kenapa bisa dia’? Maka jawabannya sederhana: itu sudah hukum semesta.
3. Kadang cinta hanya sesederhana ketika kamu menyimpan perasaan untuk seseorang. Sesederhana ketika kamu menyimpan rahasia terhadap dirimu sendiri. Karena terdeteksi atau tak terdeteksi sama sekali; cinta tetaplah cinta. Tidak akan berbeda definisinya meski hanya seinci.
4. Hatimu bukan magnet. Bukan benda dengan daya kemagnetan yang secara fungsional memiliki keterikatan dengan arah kutub yang berbeda. Utara dan Selatan. Hatimu tidak dirancang untuk bekerja seperti itu. Hatimu bukan kutub utara atau selatan, dan hati yang kaujatuh cintai bukan pula kutub selatan atau utara. Tidak ada kesepakatan untuk keduanya saling menyatu. Sehingga dalam hal ini, yang bisa memberi jawaban dari semua pertanyaan paling rahasia hanyalah waktu.
5. Bisa jatuh cinta dan mencintai itu artinya kamu diberkati. Belajar melepaskan dan mengikhlaskan itu berarti kamu memiliki kesempatan untuk bahagia dengan semua pilihan yang kamu miliki, meski berbeda opsi.



Jatuh cintalah, rasakan sakit, manis, dan, getirnya di waktu yang sama. Agar kau tahu esensi rasanya jadi manusia. Asal jangan lupa, hatimu pantas bahagia dengan siapa saja. Bukan harus terus menerus terjebak pada satu titik yang sama.
Kota Kembang, 15/03/16
2:41
SIF

0 komentar:

 

SKETSA TANPA RUPA Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger