Jumat, 01 April 2016

Dear 3.am

Aku ini nocturnal.

Kamu tidur, aku bangun.

Kamu bangun, aku baru tidur.

Gitu terus berhari-hari. Rutinitas yang seolah sudah mendarah daging.

Aku bukan nggak berusaha tidur tepat waktu. Nyatanya tidak hanya sekali, di bawah jam 12 aku mematikan ponsel, lampu, dan komputer jinjing lalu memutuskan tidur.

Dua jam berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam tapi pikiran kemana-mana. Bisa jadi ini yang disebut insomnia.

Jadi aku tidak sepenuhnya tidur sebenarnya meski memejam lama. Maka lebih banyak misiku untuk tidur lebih awal itu gagal total.

Di atas jam dua belas, aku lebih sering beranjak dari tempat tidur. Mengulang aktivitas malamku lagi.

Kupikir lebih baik begini. Karena serius, merem lama tapi nggak tidur-tidur juga itu bikin capek, nguras tenaga.

Lebih baik tetap terjaga sambil nunggu wangsit ngantuk itu datang sendiri.

Ngapain aja?

Ya nggak ngapa-ngapain.

Lebih sering corat-coret, ngutak-atik sosmed, atau keseloan lain yang awam dilakukan orang-orang. Bedanya mereka lebih banyak melakukan itu saat siang, aku malam.

Kapan insyaf jadi kalong?

Nggak tahu.

Belum dapat ilham.

Memang enak?

Wah enggak. Kamu bersyukur saja kalau masih bisa tidur nyenyak dan teratur.

Apa kabar badan kamu?

Semacam mendzolimi diri sendiri sebenarnya. Tapi nggak apa-apa. Badanku sudah kebal. Sudah terbiasa.

Pengen nggak berhenti dari rutinitas begadang saban hari?

Jangan ditanya. Aku setuju benar dengan Bang Rhoma. Begadang boleh saja, asal ada perlunya. Yang berlebihan memang nggak baik.

2/04/16
1:44 am














0 komentar:

 

SKETSA TANPA RUPA Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger