“Jalan-jalan
ke toko buku, minum kopi di kedai kopi, nongkrong di kafe sambil menghabiskan
waktu melakukan hal yang kamu suka, travelling ke luar kota. Sendiri. ”
Salah?
Kenapa
perempuan senang membatasi dirinya?
Padahal,
kau punya kebebasan.
Aku
tidak tahu mana yang lebih menyedihkan. Kemana-mana sendirian, atau tidak
berani sendiri kemana-mana? Kupikir, opsi kedua bukan pilihan.
Sendiri
itu tidak dosa, Sayang. Orang-orang saja yang salah mengartikan.
Kau
tetap bisa melakukan apa pun sendirian, menghabiskan waktu dengan dirimu
sendiri, sekali pun kau punya pasangan. Kenapa takut dibatasi karena persepsi?
Takutlah kalau kamu tidak bisa mandiri.
Kau
harus berani. Tangguh. Kuat.
Bahkan
seandainya ada seorang laki-laki yang selalu siap bersedia ada untukmu selama
24 jam penuh, kau tetap tidak boleh bergantung sepenuhnya pada mereka.
Terbiasalah melakukan semuanya sendirian, sebisamu. Terbiasalah bergantung
sepenuhnya pada dirimu sendiri.
Sebab
apa?
Sebab
kau harus cukup dewasa bahwa tidak semua orang akan siap siaga ada untukmu,
begitu pun kamu yang tidak siap siaga selalu ada untuk mereka. Tak perlu
menuntut apa pun dari orang lain. Selama kau bisa, lakukan dengan tanganmu
sendiri.
Kalau
kamu masih kuat mengangkat air galon dengan tenagamu sendiri, lakukan.
Kalau
kamu masih bisa menjangkau suatu tempat dengan usahamu sendiri, pergilah.
Kalau
kamu masih bisa bersenang-senang tanpa membutuhkan orang lain untuk menemanimu,
enjoyed it!.
Hidup
terlalu rumit untuk menjelaskan pada orang-orang kenapa dan mengapa, maka
jangan sibuk dengarkan apa kata mereka.
Aku
bukan bermaksud melarangmu meminta bantuan orang lain, hei dengarkan ini:
manusia itu makhluk sosial. Kamu tetap butuh mereka. Mereka juga butuh dirimu. Yang ingin kutekankan di sini adalah, bahwa
kalau kamu masih bisa mengandalkan dirimu sendiri untuk melakukan sesuatu,
kenapa harus meminta orang lain untuk membantu? Sesederhana itu.
Jadi,
jangan takut sendiri.
Sendiri
itu tidak menyedihkan.
Yang menyedihkan adalah, mereka yang tidak berani sendirian kemana-mana.
pict from here
Malang, 22 Agustus 2018
20:40 WIB
0 komentar:
Posting Komentar